SeJaRaH rOcKeT rOcKeRs
Rocket Rockers, band asal Bandung yang sudah 6 tahun malang melintang di scene independen. Setelah mengikuti 7 kompilasi dan 1 album, tahun 2004 Rocket Rockers dengan Sony Music Entertainment Indonesia. Band yang juga disponsori oleh Volcom & Electric Sunglasses ini, sudah sangat dikenal di dunia skateboarding/surfing di Indonesia. Hal ini dikarenakan energi musik Rocket Rockers, sangat match dengan jenis olahraga tersebut. College Punk.
Begitulah awal mulanya mereka mendeskripsikan musik mereka. Karena
semua personel Rocket Rockers masih kuliah. Tidak terpaku dengan istilah
itu, band ini justru menyatukan ide-ide dari 5 personil menjadi satu,
sehingga karya mereka menjadi variatif tetapi berada pada line yang sama.
“Ras Bebas”
Adalah
album kedua Rocket Rockers. Di album ini, Rocket Rockers lebih
melebarkan ramuan musiknya. Konsep yang semakin terarah, idealis dan
serius; sangat terasa di setiap lagu. Lirik lagu “Ras Bebas” yang juga
judul album, mengangkat tema yang lebih bermakna. Lagu ini mengajak
pendengar untuk percaya dengan warna kulit sendiri yang tidak untuk
mendikriminasikan ras lain. Karena tidaklah adil dan rentan konflik.
Untuk itu, “Ras Bebas” memiliki makna: “Bahwa semua ras, bebas untuk membeli dan memiliki album ini tanpa ada batasan dan aturan yang mengekang“.
lbum ini terdiri dari 15 lagu yang memiliki beragam tema. Seperti tema lingkungan pada lagu “My Sweater Gets Wet“, tema broken heart pada “Klassix“, “December 16th“, “Terdiam“, “Green Karma“, tema kritikan pada “Immorality President” dan “Bukan Solusi“, juga tema sosial pada “Save The Orphans“, menjadikan album Rocket Rockers kali ini lebih berbobot. Tidak sampai disitu, Rocket Rockers juga mendaur ulang lagu “Pesta” dari Elfa’s Singer dan tembang mereka sendiri “Tergila”
yang di ambil dari single dari album pertama. Menurut mereka, tahun
80’an merupakan influence terbesar dalam menciptakan lagu, sehingga
single “Pesta” dipilih untuk didaur ulang. Pemilihan lagu ini merupakan
pengungkapan bahwa Rocket Rockers tidak hanya dipengaruhi oleh satu
jenis musik saja. Selain itu, juga ditujukan untuk me-rock-an musik pop
dan menyambung sejarah dengan generasi sekarang yang belum tahu lagu
yang pernah hits tersebut dan merepresentasikan kembali kepada generasi
baru.
Cover album di desain oleh Made Blat,
seorang seniman grafis asal Bali. Warna cover yang dominan pink,
merupakan suatu ‘bentuk pemberontakan’ terhadap patern bahwa
musik rock harus ‘hitam’. Dan mereka mendobraknya. Pink merupakan warna
yang indentik dengan tahun 80’an yang penuh dengan shocking colors,
juga merepresentasikan influence Rocket Rockers. Sedangkan gambar badan
yang dibelit oleh pita kaset dan mencoba untuk dilepaskan, merupakan
symbol, bahwa sudah tidak boleh ada lagi pengekangan bermusik di
Indonesia. Ras Bebas adalah tentang energi pembebasan.
ROCKET ROCKERS HISTORY
Rocket Rockers lahir pada tahun 1998 dengan nama awal Immorality President (Firman
guitar/voc, Aska guitar/voc, Bisma bass/voc, Doni drums), namun nama
itu hanya berjalan sekitar 1 tahun saja, karena vokalis yang pertama
keluar karena satu dan lain hal. Sehingga pada tahun 1999 para
personelnya masih mencari vokalis, dan akhirnya mereka mendapatkan
seseorang yang bernama Ucay yang baru saja keluar dari band skate rock
terdahulunya New Kicks On The Board. Setelah Ucay masuk, nama Immorality President berubah menjadi Rocket Rockers dengan pertimbangan membuat image baru yang lebih fresh. Terciptalah Rocket Rockers dengan formasi awal: (Aska guitar/voc, Ucay vocal, Bisma bass/voc, Doni drums).
Dengan formasi 4 personel, Rocket Rockers memulai dari bawah. Menjadi
band seleksian untuk mendapatkan panggung, menjadi bagian paling memorable,
dimana mereka merasakan jerih payah sulitnya mendapatkan panggung di
kota sendiri (Bandung). Berbagai penolakan dari acara-acara yang
dimasuki menjadi cambuk bagi mereka untuk terus keep on the line dan tidak mengikuti trend musik yang sedang hype
waktu itu, karena musik yang Rocket Rockers bawakan masih jarang
bergema di panggung-panggung bawah tanah dan pensi-pensi. Sampai
akhirnya mereka membutuhkan 1 lagi personil untuk mengisi posisi guitar
agar lebih harmoni. Lalu masuk Lope mengisi posisi
rhythm. Dengan formasi berlima, merekapun mulai dikenal di berbagai
acara kampus, pensi dan underground (walau Rocket Rockers tidak
mengklaim diri sebagai band underground, karena mereka hanya ingin
bermain musik, that’s it ). Namun mereka sangat dekat sekali dengan semua komunitas/scene independent dikotanya maupun diluar kota, sehingga banyak link yang mensupport propaganda mereka. Salah satunya dengan masuknya Rocket Rockers ke kompilasi-kompilasi seperti Fallen
Angel, Still Punx, Still Sucks!, No Place To Get Fun, Bad Tunes And
Some Ordinary Things, Ripple (Demo) #8, New Generation Calling, Hati
Keccil (vcd bmx). Rocket Rockers juga sempat menjadi salah satu band pembuka Skin Of Tears (band punkrock asal Jerman) di Dago Tea House Bandung.
Sampai
akhirnya pada tahun 2001 ketika mereka main di acara Bazzar SMU Taruna
Bakti Bandung, aksi panggung mereka dilirik oleh Robin Malau (mantan
gitaris band hardcore legendaris: Puppen). Robin pada waktu itu menawarkan Rocket Rockers untuk menjadi band perwakilan Volcom,
karena Puppen yang pada saat itu disponsori oleh Volcom Indonesia akan
bubar jalan. Kontan mereka cukup shock dengan penawaran tersebut, karena
tidak menyangka sama sekali. Jalan sudah terbuka, dan mereka berpikir
inilah saatnya untuk maju ke level berikutnya. Rocket Rockers-pun mulai
dikenal di komunitas skateboard seiring seringnya mereka main di acara
skateboarding seperti acara Volcom itu sendiri, kejuaraan Indonesia
Skateboard Association (ISA), dll. Hampir sekitar 6 bulan jalan dengan
di-endorse oleh Volcom, akhirnya Rocket Rockers resmi kontrak
dengan Volcom Indonesia pada tanggal 1 Juni 2002. Belum sebulan setelah
resmi kontrak dengan Volcom, Rocket Rockers juga mendapat kontrak
sponsor dari produk kacamata skate/surf Electric sunglasses.
Pada bulan Agustus 2002 akhirnya Rocket Rockers mengeluarkan album pertamanya yang bertitle “Soundtrack For Your Life” dibawah label indie Off The Records. Album
“Soundtrack For Your Life” cukup mendapatkan respon yang luar biasa
dari berbagai kalangan. Sampai suatu saat, single lagu “Finishkan”
menjadi No.1 beberapa minggu di chart indie Radio Prambors. Berbagai
media masa cetakpun memprediksikan Rocket Rockers menjadi “The Next Big Thing” (Hard Act To Follow Next Year) bersama Superman Is Dead, The White Stripes, The Hives dan The Vines –Majalah
HAI No.45 11 Nov 2002-. Juga beberapa media massa seperti Boardriders,
Ripple Magazine, Pause Magazine, Gadis, Kawanku, Pikiran Rakyat, dll
mulai banyak mengulas Rocket Rockers. Untuk video clip, Rocket Rockers
memilih single “Tergila” garapan Cerrahati dan sudah
tayang di MTV. Pensi-pensi sampai acara independent-pun banyak
mengundang Rocket Rockers untuk menjadi bagian dari acara. Sampai
akhirnya gaung Rocket Rockers mulai merambah ke luar kota dan pulau.
Sebutlah Jakarta, Bekasi, Subang, Pandeglang, Surabaya, Yogyakarta,
Semarang, sudah dilalui dan undangan dari Medan, Bali, Balikpapan, Ujung
Pandang, Singapore terus meramaikan e-mail dan guestbook di website.
Melihat demand yang semakin tinggi terhadap Rocket Rockers, membuat
mereka harus menjalankan band dengan profesional, sampai akhirnya
bergabung dengan Soda Music Development bersama Burgerkill.
Tata management yang rapih dan profesional sudah dilaksanakan Rocket
Rockers untuk berbagai kepentingan seperti negosiasi acara, masuk
kompilasi, soundtrack, merchandise, sponsorship sampai website.
Setelah
album pertama sukses di pasaran hingga mencapai angka 10.000 copy
lebih, bulan Agustus 2003 Rocket Rockers habis kontrak dengan Off The
Records. Namun sayang, Off The Records tidak dapat memenuhi kewajibannya
kepada Rocket Rockers, malah semakin mis-komunikasi. Lalu di akhir
2003, Doni (drummer) resmi mengundurkan diri dari Rocket Rockers untuk
menyelesaikan studi-nya. Posisi drum lalu di ganti oleh Ozom (Khrisna)
dan menjadi personel tetap. Ozom sempat juga aktif membantu di beberapa
band seperti Killed By Butterfly, Authority, Marvel, LBL,
dll. Dengan modal seadanya akhirnya Rocket Rockers membuat 5 lagu demo
live untuk merilis E.P mereka sendiri dengan records sendiri. Namun
tanpa di duga, akhir tahun 2003 Sony Music memberikan tawaran untuk
merilis album. Rocket Rockers akhirnya resmi kontrak 6 album dengan Sony
Music. Sampai akhirnya keluarlah album ke 2 mereka yang ber-title “Ras Bebas” berisikan 15 lagu. Informasi terakhir, website Rocket Rockers juga sudah masuk ke dalam punkrock.org bersama band-band international lainnya
0 komentar:
Posting Komentar