Kamis, 31 Januari 2013

SeJaRaH rOcKeT rOcKeRs

Rocket Rockers, band asal Bandung yang sudah 6 tahun malang melintang di scene independen. Setelah mengikuti 7 kompilasi dan 1 album, tahun 2004 Rocket Rockers dengan Sony Music Entertainment Indonesia. Band yang juga disponsori oleh Volcom & Electric Sunglasses ini, sudah sangat dikenal di dunia skateboarding/surfing di Indonesia. Hal ini dikarenakan energi musik Rocket Rockers, sangat match dengan jenis olahraga tersebut. College Punk. Begitulah awal mulanya mereka mendeskripsikan musik mereka. Karena semua personel Rocket Rockers masih kuliah. Tidak terpaku dengan istilah itu, band ini justru menyatukan ide-ide dari 5 personil menjadi satu, sehingga karya mereka menjadi variatif tetapi berada pada line yang sama.
“Ras Bebas”
Adalah album kedua Rocket Rockers. Di album ini, Rocket Rockers lebih melebarkan ramuan musiknya. Konsep yang semakin terarah, idealis dan serius; sangat terasa di setiap lagu. Lirik lagu “Ras Bebas” yang juga judul album, mengangkat tema yang lebih bermakna. Lagu ini mengajak pendengar untuk percaya dengan warna kulit sendiri yang tidak untuk mendikriminasikan ras lain. Karena tidaklah adil dan rentan konflik. Untuk itu, “Ras Bebas” memiliki makna: “Bahwa semua ras, bebas untuk membeli dan memiliki album ini tanpa ada batasan dan aturan yang mengekang“.
lbum ini terdiri dari 15 lagu yang memiliki beragam tema. Seperti tema lingkungan pada lagu “My Sweater Gets Wet“, tema broken heart pada “Klassix“, “December 16th“, “Terdiam“, “Green Karma“, tema kritikan pada “Immorality President” dan “Bukan Solusi“, juga tema sosial pada “Save The Orphans“, menjadikan album Rocket Rockers kali ini lebih berbobot. Tidak sampai disitu, Rocket Rockers juga mendaur ulang lagu “Pesta” dari Elfa’s Singer dan tembang mereka sendiri “Tergila” yang di ambil dari single dari album pertama. Menurut mereka, tahun 80’an merupakan influence terbesar dalam menciptakan lagu, sehingga single “Pesta” dipilih untuk didaur ulang. Pemilihan lagu ini merupakan pengungkapan bahwa Rocket Rockers tidak hanya dipengaruhi oleh satu jenis musik saja. Selain itu, juga ditujukan untuk me-rock-an musik pop dan menyambung sejarah dengan generasi sekarang yang belum tahu lagu yang pernah hits tersebut dan merepresentasikan kembali kepada generasi baru.
Cover album di desain oleh Made Blat, seorang seniman grafis asal Bali. Warna cover yang dominan pink, merupakan suatu ‘bentuk pemberontakan’ terhadap patern bahwa musik rock harus ‘hitam’. Dan mereka mendobraknya. Pink merupakan warna yang indentik dengan tahun 80’an yang penuh dengan shocking colors, juga merepresentasikan influence Rocket Rockers. Sedangkan gambar badan yang dibelit oleh pita kaset dan mencoba untuk dilepaskan, merupakan symbol, bahwa sudah tidak boleh ada lagi pengekangan bermusik di Indonesia. Ras Bebas adalah tentang energi pembebasan.

ROCKET ROCKERS HISTORY
Rocket Rockers lahir pada tahun 1998 dengan nama awal Immorality President (Firman guitar/voc, Aska guitar/voc, Bisma bass/voc, Doni drums), namun nama itu hanya berjalan sekitar 1 tahun saja, karena vokalis yang pertama keluar karena satu dan lain hal. Sehingga pada tahun 1999 para personelnya masih mencari vokalis, dan akhirnya mereka mendapatkan seseorang yang bernama Ucay yang baru saja keluar dari band skate rock terdahulunya New Kicks On The Board. Setelah Ucay masuk, nama Immorality President berubah menjadi Rocket Rockers dengan pertimbangan membuat image baru yang lebih fresh. Terciptalah Rocket Rockers dengan formasi awal: (Aska guitar/voc, Ucay vocal, Bisma bass/voc, Doni drums). Dengan formasi 4 personel, Rocket Rockers memulai dari bawah. Menjadi band seleksian untuk mendapatkan panggung, menjadi bagian paling memorable, dimana mereka merasakan jerih payah sulitnya mendapatkan panggung di kota sendiri (Bandung). Berbagai penolakan dari acara-acara yang dimasuki menjadi cambuk bagi mereka untuk terus keep on the line dan tidak mengikuti trend musik yang sedang hype waktu itu, karena musik yang Rocket Rockers bawakan masih jarang bergema di panggung-panggung bawah tanah dan pensi-pensi. Sampai akhirnya mereka membutuhkan 1 lagi personil untuk mengisi posisi guitar agar lebih harmoni. Lalu masuk Lope mengisi posisi rhythm. Dengan formasi berlima, merekapun mulai dikenal di berbagai acara kampus, pensi dan underground (walau Rocket Rockers tidak mengklaim diri sebagai band underground, karena mereka hanya ingin bermain musik, that’s it ). Namun mereka sangat dekat sekali dengan semua komunitas/scene independent dikotanya maupun diluar kota, sehingga banyak link yang mensupport propaganda mereka. Salah satunya dengan masuknya Rocket Rockers ke kompilasi-kompilasi seperti Fallen Angel, Still Punx, Still Sucks!, No Place To Get Fun, Bad Tunes And Some Ordinary Things, Ripple (Demo) #8, New Generation Calling, Hati Keccil (vcd bmx). Rocket Rockers juga sempat menjadi salah satu band pembuka Skin Of Tears (band punkrock asal Jerman) di Dago Tea House Bandung.
Sampai akhirnya pada tahun 2001 ketika mereka main di acara Bazzar SMU Taruna Bakti Bandung, aksi panggung mereka dilirik oleh Robin Malau (mantan gitaris band hardcore legendaris: Puppen). Robin pada waktu itu menawarkan Rocket Rockers untuk menjadi band perwakilan Volcom, karena Puppen yang pada saat itu disponsori oleh Volcom Indonesia akan bubar jalan. Kontan mereka cukup shock dengan penawaran tersebut, karena tidak menyangka sama sekali. Jalan sudah terbuka, dan mereka berpikir inilah saatnya untuk maju ke level berikutnya. Rocket Rockers-pun mulai dikenal di komunitas skateboard seiring seringnya mereka main di acara skateboarding seperti acara Volcom itu sendiri, kejuaraan Indonesia Skateboard Association (ISA), dll. Hampir sekitar 6 bulan jalan dengan di-endorse oleh Volcom, akhirnya Rocket Rockers resmi kontrak dengan Volcom Indonesia pada tanggal 1 Juni 2002. Belum sebulan setelah resmi kontrak dengan Volcom, Rocket Rockers juga mendapat kontrak sponsor dari produk kacamata skate/surf Electric sunglasses.
Pada bulan Agustus 2002 akhirnya Rocket Rockers mengeluarkan album pertamanya yang bertitle “Soundtrack For Your Life” dibawah label indie Off The Records. Album “Soundtrack For Your Life” cukup mendapatkan respon yang luar biasa dari berbagai kalangan. Sampai suatu saat, single lagu “Finishkan” menjadi No.1 beberapa minggu di chart indie Radio Prambors. Berbagai media masa cetakpun memprediksikan Rocket Rockers menjadi “The Next Big Thing” (Hard Act To Follow Next Year) bersama Superman Is Dead, The White Stripes, The Hives dan The Vines –Majalah HAI No.45 11 Nov 2002-. Juga beberapa media massa seperti Boardriders, Ripple Magazine, Pause Magazine, Gadis, Kawanku, Pikiran Rakyat, dll mulai banyak mengulas Rocket Rockers. Untuk video clip, Rocket Rockers memilih single “Tergila” garapan Cerrahati dan sudah tayang di MTV. Pensi-pensi sampai acara independent-pun banyak mengundang Rocket Rockers untuk menjadi bagian dari acara. Sampai akhirnya gaung Rocket Rockers mulai merambah ke luar kota dan pulau. Sebutlah Jakarta, Bekasi, Subang, Pandeglang, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, sudah dilalui dan undangan dari Medan, Bali, Balikpapan, Ujung Pandang, Singapore terus meramaikan e-mail dan guestbook di website. Melihat demand yang semakin tinggi terhadap Rocket Rockers, membuat mereka harus menjalankan band dengan profesional, sampai akhirnya bergabung dengan Soda Music Development bersama Burgerkill. Tata management yang rapih dan profesional sudah dilaksanakan Rocket Rockers untuk berbagai kepentingan seperti negosiasi acara, masuk kompilasi, soundtrack, merchandise, sponsorship sampai website.
Setelah album pertama sukses di pasaran hingga mencapai angka 10.000 copy lebih, bulan Agustus 2003 Rocket Rockers habis kontrak dengan Off The Records. Namun sayang, Off The Records tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Rocket Rockers, malah semakin mis-komunikasi. Lalu di akhir 2003, Doni (drummer) resmi mengundurkan diri dari Rocket Rockers untuk menyelesaikan studi-nya. Posisi drum lalu di ganti oleh Ozom (Khrisna) dan menjadi personel tetap. Ozom sempat juga aktif membantu di beberapa band seperti Killed By Butterfly, Authority, Marvel, LBL, dll. Dengan modal seadanya akhirnya Rocket Rockers membuat 5 lagu demo live untuk merilis E.P mereka sendiri dengan records sendiri. Namun tanpa di duga, akhir tahun 2003 Sony Music memberikan tawaran untuk merilis album. Rocket Rockers akhirnya resmi kontrak 6 album dengan Sony Music. Sampai akhirnya keluarlah album ke 2 mereka yang ber-title “Ras Bebas” berisikan 15 lagu. Informasi terakhir, website Rocket Rockers juga sudah masuk ke dalam punkrock.org bersama band-band international lainnya

0 komentar:

Posting Komentar